PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Lembaga
keuangan berperan aktif dalam perkembangan dan pertumbuhan masyarakat industri
berawal dari berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992 yang
menjadi pelopor perbankan syari’ah di Indonesia,[1]
dan akhirnya menjamur seperti sekarang, masyarakat yang semakin memahami dan
menyadari akan lembaga keuangan syari’ah sehingga pertumbuhan perbankan yang
berbasis atau membuka unit syariah dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) semakin
pesat. Namun
demikian berdasarkan UU Nomor 1/2013 pendirian LKM harus memiliki izin dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).[2]
Bank syari’ah adalah bank yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syari’ah yaitu berdasarkan atas Al-Qur’an dan
Sunnah.[3]
Sebagaimana perkembangnya perbankan syari’ah
perekonomian masyarakat menengah kebawah juga ikut berkembang salah satunya
dengan adanyaknya Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang saat ini banyak dijumpai.Lembaga
Keuangan Mikro (LKM) adalah lembaha keuangan yang meberikan pembiayaan untuk
masyarakat menengah kebawah.Menurut data yang bersumber dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) bahwa jumlah Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di Indonesia berjumlah
567.000 sampai 600.000.[4]Lembaga
Keuangan Mikro (LKM) sejak awal hingga berjalannya usahanya sudah dihadapkan
dengan kemungkinan-kemungkinan risiko yang dihadapi misalnya risiko rugi, untuk
itu diperlukan suatu upaya untuk mengantisipasi berbagai risiko itu sejak dini
agar dalam menjalankan suatu usaha agar terhindar dari risiko maka dari itu
sangatlah diperlukan adanya manajemen risiko. Risiko muncul ketika terdapat
lebih dari satu kemungkinan hasil (out
come), dan hasil yang paling akhir ini tidak dapat diketahui, sedangkan tujuan dari setiap lembaga keuangan adalah
untuk memaksimalkan profit dan nilai tambah bagi pemegang saham dengan
menawarkan berbagai bentuk layanan keuangan, terutama dengan mengelola risiko.[5]
Salah satu risiko yang dihadapi oleh perbankan dan
juga Lembaga Keuangan Mikro (LKM) adalah risiko likuiditas yang terjadi akibat
ketidakcukupan untuk memenuhi kebutuhan operasional telah mereduksi kemampuan
bank atau Lembaga Keuangan Mikro untuk memenuhi liabilitasnya pada saat jatuh
tempo.Salah satu aspek dalam manajemen asset-liabilitas (ALM) didalam bisnis
perbankan adalah untuk meminimalkan risiko likuiditas.[6]
Dalam penelitain ini, objek yang akan di teliti adalah
PT Bina Arta Ventura cabang Kembaran Banyumas yang beralamt di Jl. Karangkemiri,
Kembaran Banyumas. Lokasi yang strategis bagi PT Bina Arta Ventura Cabang
Kembaran Banyumas karena berdekatan dengan pusat kegiatan perekonomian
masyarakat dimana terdapat pasar tradisional yaitu pasar Larangan, PT Bina
Artha Ventura juga memberikan pembiayaan di kecamatan Sokaraja.
Pembiyaan di PT Bina Arta Ventura Cabang Kembaran Banyumas
merupakan pembiyaan yang diberikan kepada sektor mikro dimana pembiayaan
dilakukkan perkelompok yang masing-masing kelompok berjumlah 5 sampai 7 orang dengan
tidak adanya agunan ataupun jaminan maka risiko dari PT Bina Arta Ventura
Cabang Kembaran Banyumas tentu akan meningkat
Semakin banyak usaha mikro yang dijalankan tentu
semakin banyak pula permintaan pembiayaan terbukti dengan semakin meningkatnya
permintaan pembiayaan di PT Bina Arta Ventura Cabang Kembaran Banyumas, semakin
meningkatnya permintaan pembiayaan semakin tinggi profit
(tingkat profitabilitas) yang dihasilkan
tetapi semakin tinggi pula permasalahan yang akan timbul sehingga perlu adanya
manajamen risiko untuk mengelola risiko tersebut.
Maka berdasarkan permasalahan di atas, penulis
tertarik untuk meneliti dengan judul MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DALAM UPAYA MENJAGA LIKUIDITAS
DAN PROFITABILITAS
(Studi Kasus Pada PT Bina Arta Ventura Cabang Kembaran Banyumas)
B.
Definisi
Operasional
Untuk
dapat memahami persoalan yang akan dibahas dalam upaya menghindari kesalahan pemahaman dan perbedaan persepsi
dalam memahami judul tugas ini, maka akan diuraikan pengertian kata yang
terdapat dalam judul tersebut:
1. Manajemen
Risiko
Manajemen
berasal dari kata to manage yang artinya Risiko
urutan dari fungsi-fungsi manajemen tersebut. Jadi, manajemen ini adalah suatu
proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.[7]
Risiko
adalah potensi kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa tertentu. Risiko juga
dianggap sebagai kendala/penghambat pencapaian suatu tujuan. Dengan kata lain,
risiko adalah kemungkinan yang berpotensi memberikan dampak negatif kepada
sasaran yang ingin dicapai.[8]
Manajemen
Risiko adalah proses untuk mengendalikan
suatu kemungkinan yang dapat memberikan dampak negatif dengan beberapa cara
sehingga dapat meminimalisir kemungkinan yang berpotensi memberikan dampak
negatif.
2. Pembiayaan
Pembiayaan menurut ekonomi islam adalah penyedia dana
dan atau tagihan berdasarkan akad sesuai dengan prinsip bagi hasil.[9]
Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank atau lembaga keuangan
lainnya, yaitu pemberian fasilitas penyedia dana untuk memenuhi kebutuhan
pihak-pihak yang merupakan deficit unit.[10]
Pembiayaan (finacing) adalah istilah yang digunakan oleh bank syariah,
sebagaimana kredit (lending) dalam bank konvensonal.
Dalam pasal
1 angka 25 Undang-undang No.21 Tahun 2008 tentang perbangkan syariah disebutkan
Pembiayaan
adalah persediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa :
a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan
musyarakah
b. Transaksi sewa-menyewa bentuk ijarahmuntahiya
bittamblik
c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah,
salam, dan istisna
d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qard
dan
e. Transaksi
sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan antara bank syariah dan/atau UUS dan pihak lain
yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dan untuk
meengenbalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan umbalan
ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.[11]
3. Likuiditas
Likuiditas
adalah kemampuan manajemen bank dalam menyediakan dana untuk memenuhi
kewajibannya setiap saat. Dalam kewajiban di atas termasuk penarikan yang tidak
dapat diduga seperti commitment Loan maupun
penarikan tidak terduga lainnya.[12]
4. Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan
gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan
operasinya.[13]
5. PT Bina Artha Ventura
PT Bina Artha Ventura
adalah Peusahaan Modal Ventura yang aktif bergerak di sektor keuangan mikro di
Indonesia sejak Desember 2011. Bina Arta menawarkan modal kerja melalui versi
modifikasi dari metedologi keuangan mikro kelompok Gramen tradisional secara
ekslusif untuk wanita yang tidak memiliki atau hanya memiliki satu usaha kecil.
Bina Artha menyediakan pinjaman untuk usaha.[14]
C.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
tentang latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka penulis merumuskan
masalah tentang. Bagaimana penerapansuatu Manajemen Risiko
Pembiyaan terhadap tingkat Likuiditas
dan Profitabilitas (Studi Kasus di
PT Bina Artha Ventura Cabang Kembaran, Banyumas)?
D.
Tujuan
dan Manfaat
1.
Tujuan
Penelitian
a. Untuk
menganalisa manajemen risiko pembiayaan
dalam upaya menjaga likuiditas dan profitabilitas (Studi Kasus di PT Bina Artha Ventura Cabang Kembaran, Banyumas).
b. Untuk mengetahui sejauh mana PT Bina Artha Ventura
Cabang Kembaran, Banyumas dalam melakukan manajemen risiko untuk menjaga
tingkat likuiditas dan profitabilitas.
2.
Manfaat
Penelitian
a. Bagi
Penulis
Penulis dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah didapat di bangku
perkuliahan dalam menganalisis penerapan manajemen risiko pembiayaan dalam upaya menjaga likuiditas
(Studi Kasus di PT Bina Artha Ventura Cabang Kembaran Banyumas), pengetahuan ini diharapkan mampu
memberikan pengetahuan bagi penulis tentang bagaimana suatu perusahaan
menerapkan manajemen risiko likuiditas pada pembiayaan tanpa mengesampingkan
profitabilitas dan bagaimana hal tersebut dapat berpengaruh terhadap tingkat
likuiditas suatu bank dan juga berdampak pada profitabilitas suatu bank.
b. Bagi
Bank dan Masyarakat
1) Bahan
pertimbangan dan masukan dalam menerapkan manajemen risiko pembiayaan agar
tetap terjaga likuiditas dan profitabilitasnya(Studi Kasus di PT Bina Artha Ventura Cabang Kembaran Banyumas).
2) Memberikan
informasi kepada masyarakat luas mengenai penerapan manajemen risiko pembiayaan
dalam upaya menjaga likuiditas dan profitabilitas (studi kasus di PT Bina Artha Ventura Cabang Kembaran Banyumas).
E.
Kajian
Pustaka
Kajian pustaka adalah kajian tentang hasil-hasil
penelitian yang relevan dengan masalah yang ingin diteliti, baik itu kegiatan
mendalami, mencermati, menelaah dan
mengindentifikasi pengetahuan, atau hal-hal yang telah ada untuk mengetahui apa
yang ada dan yang belum ada.[15]
Kegunaan dari telaah pustaka adalah untuk membedakan penelitian ini dengan
penelitian yang lain terkait dengan masalah yang diteliti. Setelah mencermati
beberapa penelitian, penulis menemukan beberapa hasil penelitian yang memiliki
titik singgung dengan judul yang diangkat dalam penelitian tugas ini,
diantaranya adalah:
Tabel.
Penelitian Terdahulu
Nama Peniliti
|
Judul Penelitian
|
Persamaan
|
Perbedaan
|
Umi sudarsih (2016)
|
Manajemen Risiko Pada Pembiayaan Usaha Mikro Di KJKS
Baituttamwil Tamzis (Studi Kasus Pada Baituttamwil Tamzis Cabang Klampok
Banjarnegara)
|
Manajemen Risiko Pembiayaan
|
Objek Penelitian: Penelitian terdahulu membahas
tentang manajemen risiko pembiayaan pada usaha mikro serta Lokasi yang
berbeda yaitu: Baituttamwil Tamzis Cabang Klampok Banjarnegara[16],
sedangkan penelitian ini membahas tentang Manajemen Risiko Pembiayaan yang
berkaitan dengan tingkat likuiditas dan profitabilitas.
|
Sri Mulyani (2009)
|
Implementasi Manajemen Risiko Pembiayaan Dalam Upaya
Menjaga Likuiditas Bank Syariah (Studi pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang
Malang)
|
Manajemen Risiko Pembiayaan dalam Upaya Menjaga
Likuiditas
|
Objek Penelitian: Penelitian terdahulu membahas
tentang Implementasi Manajemen Risiko Pembiayaan yang hanya dikaitkan dengan Likuidita
serta Lokasi yang berbeda: PT Bank Syariah Mnadiri Cabang Malang[17],
sedangkan penelitian lebih kompleks yaitu selain likuiditas terdapat
profitabilitas
|
Aam Mahmudah (2014)
|
Strategi Manajemen Risiko Pembiayaan Musyarakah pada KSU BMT UMJ
|
Manajemen risiko pembiayaan
|
Focus penelitian berbeda serta analisa yang
digunakan pada penelitian terdahulu menggunakan Analisis SWOT
|
Dengan demikian, secara
khusus tidak ada satupun dari ketiga peneliti di atas yang sama persis dengan
masalah yang akan penulis lakukan penelitiannya. Sebab terdapat perbedaan dan spesifiksi tersendiri
dalam objek dan lokasi penelitian
di atas yang nantinya akan berpengaruh terhadap isi dari penelitian yang akan
di teliti.
F.
Metode
Penelitian
Metode
penelitian adalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran
ilmu yang bersangkutan.[18]
Maka untuk mempermudah penulis dalam menyusun penelitian ini, penulis
menggunakan metode sebagai berikut:
1.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian
lapangan yaitu penelitian kualitatif
yang dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh dalam manajemen risiko pembiayaan dalam upaya
menjaga likuiditas dan profitabilitas
(studi kasus di PT Bina Artha Ventura cabang kembaran banyumas)yang akan
disajikan dalam bentuk data.
2.
Lokasi
Penelitian
Dalam penelitian ini
penulis mengambil lokasi penelitiandi
PT Bina Artha Ventura Cabang KembaranBanyumas yang beralamat di Jl.
Karangkemiri, Kembaran Banyumas. Lokasi yang strategis bagi PT Bina Arta
Ventura Cabang Kembaran Banyumas karena berdekatan dengan pusat kegiatan
perekonomian masyarakat dimana terdapat pasar tradisional yaitu pasar larangan.
3.
Metode
Pengumpulan Data
Teknik ini dalam memperoleh data menggunakan berbagai metode
pengumpulan data, yaitu :
a.
Wawancara
Wawancara (interview) ini
merupakan metode pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan
pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian.[19]Melalui wawancara ini pula
peneliti menggali informasi secara mendalam agar peneliti mendapatkan data yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Adapun wawancara akan dilakukan dengan pihak-pihak dariPT Bina Artha Ventura
Cabang Kembaran Banyumas dengan harapan dapat menemukan informasi lebih terbuka.
b.
Observasi
Observasi adalah proses
pencatatan pola perilaku subjek (orang), objek (benda) atau kejadian yang
sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu
yang diteliti.[20]Observasi
ini dimaksudkan guna memberikan gambaran yang utuh tentang keadaan PT Bina Arha Ventura cabang Kembaran Banyumas konsep
nanajemen risiko dan profitabilitas yang dijalankan.
c.
Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari
data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, notulen,
dan sebagainya.[21]Metode
ini penulis gunakan untuk memperoleh data-data dari sumber berupa
catatan-catatan penting seperti sejarah perkembangan PT Bina Arha Ventura Cabang
Kembaran Banyumas, struktur organisasi, data tentang permasalahan yang sedang
diteliti, dan data-data lainnya yang mendukung penelitian ini
G.
Sistematika
Pembahasan
Untuk memperoleh gambaran dan memudahkan
pembahasan dalam tugas ini, maka akan disajikan sistematika penulisan yang
merupakan garis besar dari tugas ini. Sistematika penulisan tugas ini adalah
sebagai berikut:
BAB
I: PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan
penelitian, kajianpustaka, metodepenelitian, sistematika penulisan.
BABII: LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai
kajian pustaka dan beberapa teori yang dapat digunakan sebagai kerangka
pemikiran teori atau landasan penelitian.
BAB III: METODE PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai jenis penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, sumber data, populasi dan
sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan uji validitas dan
realiabilitas.
BAB IV: HASIL ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai gambaran umum
tempat penelitian, gambaran umum responden, hasil analisis data, analisis data
penelitian, serta pembahasan hasil penelitian.
BAB V: PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian ini, dan saran-saran yang ditujukan untuk pihak terkait.
[1]Veithzal
Rivai, Commercial Bank Manajemen,
(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013),hlm. 504.
[2]Anonim,
“Informasi LKM”, http;//www.ojk.go.id/
diakses pada hari minggu, 12 Maret 2017, pukul 22.45 WIB.
[3]Tariqullah Khan,
Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008),hlm. vii
[4]Anonim “Jumlah
Lembaga Keuangan Mikro di Indonesia”, htpp://www.wartaekonomi.co.id,
diakses pada hari Senin, 13 Maret, pukul 00.30 WIB
[5]Ibid, hlm. 9.
[6]Ibid,
hlm. 13.
[7]Mamduh.M.Hanafi,
Manajemen Risiko, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2012),hlm. 1.
[8]
Ikatan Bankir Indonesia, Manajemen Risiko 1 : Mengidentifikasi Risiko Pasar,
Operasional, dan Kredit Bank, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama,2015),hlm. 6.
[9]Dwi
Suwiknyo, Kamus Lengkap Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Total Media,
2009),hlm. 197.
[10]
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta:
Gema Insani, 2001),hlm. 160.
[11]
Ahmad Dahlan, Bank Syariah (teori,
praktik, kritik), (Yogyakarta : Teras, 2012), hlm.103.
[12]Arviyan Arifin, Islamic Banking:Sebuah Teori,Konsep
dan Aplikasi, (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2010),hlm.548.
[13]Anomin,
“Pengertian Profitabilitas”, http://www.kajian.comdiakses
pada hari minggu, 12 Maret 2017, pukul11.49
WIB.
[14]Anonim.
“Profil PT Bina Arta Ventura”, htpp://www.binaarthaventura.com
diakses pada hari minggu,12 Maret 2017, pukul 11.59 WIB
[15]Suharsimi
Arikunto, Manajemen penelitian (Jakarta
: Rineka Cipta, 2000), hlm. 75
[16] Umi
Sudarsih, Skripsi “Manajemen Risiko Pada
Pembiayaan Usaha Mikro Di KJKS Baituttamwil Tamzis (Studi Kasus Pada
Baituttamwil Tamzis Cabang Klampok Banjarnegara), (Purwokerto: IAIN
Purwokerto,2016),hlm.vi.
[17] Sri
Mulyani, Skripsi “Implementasi Manajemen Risiko Pembiayaan Dalam Upaya Menjaga
Likuiditas Bank Syariah (Studi Pada PT Bank Syari’ah Mandiri Cabang Malang)” ,
(Malang: UIN Malang, 2009),hlm.xvii.
[18]Koentjaraningrat,
Metode-Metode Penelitian Masyarakated. Ketiga(Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 1994), hlm. 7
[19]Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi
Penelitian Bisnis, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2002), hlm.
152
[21]Suharsimi
Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. (Jakarta. :
Rineka Cipta , 2006), hlm : 231
No comments:
Post a Comment