Analisis Jurnal
EKONOMI ISLAM SARANA DALAM MEWUJUDKAN EKONOMI MASYARAKAT
MADANI
Nurnasrina
Dosen Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum UIN Suska Riau
Oleh
M Ugi Apriyadi (1423203017)
Dalam
jurnal ini dijelaskan mengenai konsep islam mengenai ekonomi islam yaitu, perilaku
manusia dalam memenuhi kebutuhan seharusnya berpijak pada landasan-landasan
syari’ah. Selain itu, juga mempertimbangkan kecenderungan dari fitrah manusia.
Dalam ekonomi Islam, keduanya berinteraksi secara harmonis sehingga
terbentuklah sebuah mekanisme ekonomi yang khas dengan
pondasi nilai-nilai Ilahiyah. Di lain pihak, ekonomi konvensional
mendefinisikan dirinya sebagai segala tingkah laku manusia dalam memenuhi
kebutuhannya yang tak terbatas dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang terbatas.
Prinsip-prinsip
ekonomi Islam yang disebutkan oleh pakar ekonomi Islam, setidaknya terdapat
empat prinsip utama dalam sistem ekonomi Islam.
1. Menjalankan usaha-usaha yang halal (permissible conduct). Dari produk,
manajemen, proses produksi hingga proses sirkulasi atau distribusi haruslah
dalam kerangka halal. Usaha-usaha tersebut tidak bersentuhan dengan judi (maisir) dan spekulasi (gharar) atau tindakan-tindakan lainnya
yang dilarang secara syariah. Hal ini juga berlandaskan pada surah al-Baqarah
ayat 72 & 168 serta an-Nisaa ayat 29. Dalam ekonomi Islam pada dasarnya
aktifitas apapun hukumnya boleh kecuali ada dalil yang melarang aktifitas itu
secara syariah.
2. Hidup hemat dan tidak bermewah-mewah
(abstain from wasteful and luxurius
living), bermakna juga bahwa tindakan ekonomi hanyalah sekedar
untukmemenuhi kebutuhan (needs) bukan
memuaskan keinginan (wants). Prinsip
ini sejalan dengan al-Qur‟an dalam surah al-A‟raf ayat 31-32 & al-Israa
ayat 29.
Dalam
ekonomi Islam motif dalam aktifitas ekonomi adalah ibadah. Motif ibadah inilah
yang kemudian mempengaruhi segala prilaku konsumsi, produksi dan interaksi
ekonomi lainnya. Secara spesifik ada tiga motif utama dalam prilaku ekonomi
Islam, yaitu mashlahah (public interest), kebutuhan (needs) dan kewajiban (obligation).Mashlahah merupakan motif yang dominan diantara ketiga motif yang
ada, Akram Khan menjelaskan bahwa mashlahah
adalah parameter prilaku yang bernuansa altruism
(kepentingan bersama). Berikutnya, motif kebutuhan merupakan sebuah motif
dasar, di mana manusia memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Sedangkan
motif kewajiban merupakan representasi entitas utama motif ekonomi yaitu
ibadah. Ketiga motif ini saling menguatkan dan memantapkan peran motif ibadah
dalam perekonomian.
Kemudian
untuk indonesia sendiri menganut sistem politik Demokratis atau cendrung pada
masyarakat (sosial) tapi pada sistem ekonominya indonesia lebih kepada sistem
kapitalis. Tapi peran pemerintah pada perekonomian di indonesia sebagai
pengendali pasar itu sangat besar, jadi bisa dibilang indonesia sistem
ekonominya adalah campuran.
No comments:
Post a Comment