kantongtangan.com: Ekonomi Islam dalam konteks Fiqh Al Bi’ah
  • Home
  • Tentang kantongtangan.com
  • Kumpulan Puisi
  • Ekonomi Islam dalam konteks Fiqh Al Bi’ah

    A. Pengertian Fiqh Al bi’ah
    Fiqh Al Bi’ah berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata, yaitu kata fiqh dan al bi’ah. Secara bahasa “fiqh” berasal dari kata faqiha-yafqahu-fiqhan yang berarti al ilmu bis-syaii (pengetahuan terhadap sesuatu), al fahmu (pemahaman). Sedangkan secara istilah, fiqh adalah ilmu pengetahuan tentang hukum-hukum syara’ yang bersifat praktis yang diambil dari dalil-dalil tafshili (terperinci). Adapun kata “al bi’ah” dapat diartikan dengan lingkungan hidup,yaitu: kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
    Dari sini, dapat kita berikan pengertian bahwa fiqh al bi’ah atau fiqh lingkungan adalah seperangkat aturan tentang perilaku ekologis manusia yang ditetapkan oleh ulama yang berkompeten berdasarkan dalil yang terperinci untuk tujuan mencapai kemaslahatan kehidupan yang bernuansa ekologis.
    B. Ekonomi Islam dalam konteks Fiqh Al Bi’ah
    a. Peran Ekonomi Islam Dalam Lingkungan
    Pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan telah menghasilkan krisis lingkungan hidup dunia yang ditandai dengan meningkatnya pemanasan global. Guna mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu agenda pembangunan ekonomi yang berkelanjutan yaitu upaya yang menyerasikan antara pembangunan ekonomi dan lingkungan hidup. Di dalam pembangunan ekonomi dan lingkungan hidup umat Islam mempunyai peranan strategis karena dalam agama Islam telah diatur dalam Al Quran, pada: Q.S 16:97, Q.S 2:29, Q.S 6:95, Q.S 6:95, Q.S 10:6, Q.S 16: 66, 67, 68. Di dalam pemanfatan sumber daya alam harus memperhatikan unsur ekologis, pemeliharaan alam dan tidak membuat kerusakan dimuka bumi. Hal ini selaras dengan konsep pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
    b. Islam dan Lingkungan Hidup
    Pandangan agama Islam sangat positif terhadap lingkungan dan sangat preventif, bahkan konsep Islam terhadap lingkungan sudah ada sejak dulu saat Alquran diturunkan. Hal ini terlihat dari kontribusi Alquran terhadap lingkungan berikut ini: “Dialah Allah yang menciptakan kamu dari unsur tanah dan memerintahkan kalian untuk memakmurkan, mengelola lingkungan (Q.S 17:61). Pesan ayat ini menurut Ibnu Katsir, adalah melaksanakan pembangunan dan mengelola bumi artinya kemakmuran di bumi ini terjadi kalau manusia memanfaatkan lingkungan secara baik dan benar dalam perfektif ekologis. Konsep Alquran seperti itu diderivasikan dari ayat lingkungan seperti: “barang siapa yang berbuat baik, lelaki atau perempuan, asal ia beriman niscaya ia akan mendapatkan kehidupan yang bekualitas” (Q.S 16:97). Yang menjadi tolok ukur kualitas dan prestasi adalah berdasarkan produk final hasil karya pembangunan yang dilakukan.
    Berdasarkan konsep tersebut Islam tersebut sangat jelas bahwa semua orang di muka bumi ini dalam memanfaatkan sumberdaya alam untuk kemakmuran haruslah diikuti suatu kegiatan pemeliharaan dan menjaga jangan sampai terjadi kerusakan atas sumberdaya alam yang ada. Tujuan pemanfaatan sumber daya alam adalah mengembangkan keseimbangan antara upaya peningkatan kesejahteraan hidup dengan kelestarian ekosistem sehingga bermanfaat secara berkelanjutan bagi semua manusia. Sadar atau tidak pola pembangunan ekonomi di dunia kita saat ini sudah melanggar kaidah-kaidah Agama islam terhadap pemanfaatan sumberdaya alam. Hal ini terlihat dari ekploitasi sumberdaya alam yang berlebihan seperti : pembabatan hutan, eksploitasi pertambangan, industrialisasi yang selalu mengejar keuntungan yang setinggi-tingginya. Dampak yang ditimbulkan adalah seperti yang ditunjukan oleh para ilmuwan dari hasil penelitiannya bahwa planet bumi terancam akibat perubahan iklim, dan kehilangan habitat dan ekspansi ekonomi yang tak terbatas oleh manusia dan kepunahan spesies semakin tinggi.
    Memelihara lingkungan pada dasarnya bertujuan untuk mewujudkan keadilan yang universal. Konsep keadilan universal islam adalah meletakkan kemaslahatan sebagai tujuan utama dari aktivitas kemanusiaan. Peduli terhadap kelestarian lingkungan tidak saja berorientasi pada kemaslahatan lingkungan itu sendiri. Akan tetapi lebih dari itu sebagai jaminan terhadap kelangsungan hidup manusia. Islam memberikan kebebasan kepada manusia untuk mengelola alam, tetapi kebebasan itu adalah kebebasan yang bertanggung jawab dan berkeadilan.
    c. Peran Umat Islam Dalam Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup
    Secara demografis jumlah umat Islam relatif cukup besar yaitu sekitar 1,5 milyar dan jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah, umat islam mempunyai potensi yang besar dalam penyelamatan lingkungan. Apabila umat Islam secara konsisten melaksanakan ajaran Alquran seperti yang telah disampaikan diatas maka kerusakan lingkungan akan dapat diminimalisir. Oleh karena itu gerakan umat Islam untuk mengatasi krisis lingkungan dapat dimulai dari budaya di tingkat keluarga, organisasi pemerintah, lembaga keagamaan, partai politik, pondok pesantren, Perguruan Tinggi, Sekolah dasar sampai menengah atas. Jumlah umat Islam yang besar merupakan modal yang besar untuk melaksanakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dengan syarat umat Islam harus memahami dan mengetahui konsep-konsep Islam tentang hubungan antara pembangunan ekonomi dan lingkungan hidup serta melakukannya dalam tindakan riil dalam kehidupan sehari- hari. Kalau saja ada komitmen dari seluruh umat Islam di dunia dalam setiap tahun, tiap orang menanam pohon maka di dunia ini akan terjadi penambahan pohon baru sekitar satu setengah milyar tiap tahunnya. Gerakan tersebut selama enam tahun akan menghasilkan pohon baru sejumlah 9 milyar dan akan menyamai jumlah penduduk dunia. Langkah ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan hidup dunia. Penanaman pohon dapat dikonsentrasikan pada lahan kritis, lahan–lahan kosong di rumah tangga atau fasilitas umum. Jenis pohon dapat diupayakan pohon produktif sehingga dapat menunjang ekonomi masyarakat. Pada prinsipnya setiap umat Islam dari segala lapisan masyarakat harus berperan aktif dalam pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan bidang pekerjaannya atau sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing yang didasarkan pada ajaran Islam. Meskipun kesadaran pemimpin Agama sudah menyadari akan pentingnya lingkungan hidup, gerakan umat Islam untuk mengkampanyekan perbaikan lingkungan amatlah sangat penting saat ini.
    d. Tantangan Umat Islam Dalam Globalisasi Ekonomi
    Untuk mewujudkan peranan umat Islam dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan ada beberapa tantangan yang harus dihadapi:
    i. Tantangan ekonomi global yang sangat berpihak pada kapital dan teknologi,
    ii. Munculnya perusahaan multi internasional yang berbasiskan sumberdaya alam sering memperdaya masyarakat negara berkembang khususnya umat Islam yang kehidupannya sangat tergantung pada sumber daya alam. Gempuran ekonomi global harus diwaspadai sebagai politik dagang negara-negara maju untuk memperluas pasar produk- produk mereka. Akibat ambisius negara industri dalam memepercepat pertumbuhan ekonomi, mereka sering melanggar etika dengan menekan negara berkembang untuk selalu melindungi lingkungan hidup padahal merekalah yang paling banyak menikmati pertumbuhan ekonomi dunia. Selayaknya mereka juga harus ikut bertanggung jawab terjadinya kerusakan lingkungan hidup dunia saat ini. Islam telah lebih dulu membuat konsep pembangunan ekonomi berkelanjutan dibandingkan konsep PBB tentang pembangunan berkelanjutan yang lahir saat tanda-tanda kerusakan lingkungan dunia mulai dirasakan. Segera menghentikan tindakan-tindakan pembangunan ekonomi yang merusak atau mengeksploitasi sumberdaya alam yang berlebihan. Menyerukan kepada seluruh pemimpin umat Islam di dunia untuk segera mengevaluasi kebijakan pembangunan ekonominya, dan segera melaksanakan pembangunan ekonomi yang ramah lingkungan dengan dasar ajaran Islam. Memperingatkan negara industri untuk menyisihkan sebagian pendapatannya guna mengatasi krisis lingkungan di negara-negara berkembang.

    No comments:

    Post a Comment

    Review Lengkap Notebook ASUS Vivobook S14 S433: Membawa Spirit Dare To Be You

    Review Lengkap Notebook ASUS Vivobook S14 S433: Membawa Spirit Dare To Be You Menjadi diri sendiri adalah salah satu kunci sukses menggapa...