Strategi pemasaran ini juga sebenarnya
memaparkan suatu “kekeliruan logik” (logical fallacy) yang masyhur yang
dikenali sebagai teknik “membujuk emosi” (appeal to emotion) dengan harapan
untuk mengkaburkan pertimbangan manusia dengan emosi takut tanpa perlu
mendatangkan sebarang dalil dan hujjah yang jelas dan tegas.
Dan pemasaran sedemikian mudah mengelirukan
golongan yang kurang berilmu dan golongan yang kurang teliti dalam penilaian
mereka.
1. viral marketing, atau penyebaran
informasi dari mulut ke mulut.
Kriteria pendukung yang harus diperhatikan
dalam Viral marketing menurut Wiranaga (2003:97) adalah sebagai berikut:
1. Produknya berkualitas dan memang
diperlukan oleh konsumen, bukan produk yang mengada-ada, atau terlalu asing
bagi konsumen, apalagi yang masih kontroversial.
2. Harga produk bersaing dengan merek lain
di toko atau di supermarket pada umumnya.
3. Program yang ditawarkan kepada konsumen
bersifat sederhana dan mudah dimengerti.
4. Memberikan bonus minimal enam level,
agar bisa mendapatkan bonus yang berarti.
5. Bonus bersifat residual, bukan hanya
satu kali saja tapi berkelanjutan sesuai dengan penghasilan perusahaan
penyelenggara program.
6. Tidak ada target menjual atau target
point apapun, apalagi target penjualan downline.
7. Tidak ada syarat jumlah downline ataupun
jabatan downline.
8. Tidak ada syarat pembayaran
kepersertaan, biaya pendaftaran, atau syarat iuran apapun.
9. Tidak ada diwajibkan ikut seminar atau
pelatihan tertentu dalam bentuk apapun.
10. Syarat belanja sesuai dengan kebutuhan
wajar sebagai konsumen.
11. Pengorbanan maksimal anda hanyalah
mengganti merek dari yang biasa ke merek yang memberikan program
Kelebihan dan Kelemahan Viral Marketing :
Kelebihan utama viral marketing menurut
Richardson (10) :
− Internet telah menyatukan jutaan orang
didunia cukup hanya dengan menekan tombol.
− Cepatnya penyebaran informasi melalui
internet tidak bisa dibandingkan dengan sarana informasi lainnya. Pengaruh
eksponen internet sangat unik. Hanya dalam hitungan detik,
sebuah pesan bisa dibaca oleh banyak orang
di seluruh dunia.
− Kekuatan viral marketing membuat biaya
yang dikeluarkan untuk menyebarkan informasi itu sangat kecil. Misalnya Hotmail
yang hanya mengandalkan modal sebesar $500.000 bisa menarik lebih dari 10 juta
pengguna alamat hotmail dalam satu tahun. Setiap pengguna hanya menyisihkan
uang dibawah 5 sen.
− Viral marketing mempunyai korelasi dengan
merk yang sudah terkenal, penggunaan website dan kesetian pelanggan. Hal ini
disebabkan oleh proses referal yang terdapat pada hubungan yang berlandaskan atas
rasa percaya.
− Viral marketing memberikan kredibilitas
instan pada perusahaan atau produk dan pengguna jasa marketing yang paling
ramah melalui pengiriman pesan.
− Viral marketing bisa diukur, menawarkan
kesempatan pada marketer untuk melacak dan menganalisa keefektifan kampanye
yang sudah dilakukan.
Kelemahan viral marketing:
− Ketergantungan pada triggers (pemicu
utama viral marketing yang dapat terdiri dari berbagai media). Tanpa pemicu
yang mampu menarik minat konsumen, pesan yang disebarkan tidak akan melalui
proses replikasi dan akan mati.
− Sangat susah untuk dikontrol, dengan
proses replikasi yang cepat dan penyebaran yang luas, menyebabkan perusahaan
atau ahli pemasaran kehilangan kontrol akan isi pesan yang disampaikan.
No comments:
Post a Comment